“Bung Karno suka makan telor mata sapi dua. Dia tidak saya izinkan makan makanan yang berdarah. Karena dilarang ajaran umat Islam,” ujarnya, masih tampak sehat kepada okezone.
Diceritakan, kenangan indahnya selama bersama Bung Karno adalah saat jalan-jalan pagi, di kawasan Istana Bogor. Menurutnya, hal itu merupakan saat-saat istimewa yang tidak bisa dilupakan. “Saya paling suka, saat jogging di Istana Bogor bersama Bung Karno,” kenangnya.
Selain mengalami masa-masa bahagia, wanita yang akrab disapa Minti ini juga mengalami masa-masa sulit bersama sang Proklamator, yakni saat ikut dibuang ke pengasingan di Boven Digul. Kendati begitu, rasa cintanya kepada pemimpin besar revolusi tetap tidak berkurang. Sebaliknya, semakin bertambah.
“Bung Karno dimakamkan di Blitar. Nanti, kalau saya meninggal mau sama-sama dimakamkan di Blitar dengan Bung Karno,” pesannya.
Ditambahkan, meski telah merdeka pada 1945, rakyat Indonesia tidak pernah hidup sejahtera. Sebaliknya, pengemis dan gelandangan semakin banyak jumlahnya. Hal itu sangat memukul perasaan Maharani. Kedakatannya dengan rakyat membuat dirinya ikut merasakan penderitaan hidup kaum marhaen itu.
“Di rumah, saya tidur di ubin. Saya ingin merasakan bagaimana menderitanya rakyat Indonesia. AC di rumah tidak ada yang saya gunakan. Pintu kamar juga tidak pernah saya kunci. Semua harta peninggalan Bung Karno, saya serahkan kepada anak-anak saya dan anak yatim,” ujarnya.(okezone.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar